“Berkarya dan Bersosialisasi
untuk Bumi Pertiwi”
KBM, atau biasa dibilang Kemah Bakti Mahasiswa adalah acara rutin tahunan yang diselenggarakan oleh BEM Universitas Muhammadiyah Semarang. Acara ini merupakan rangkaian dari acara ORASI tetapi beda kepanitiaan. Maksud dan tujuan KBM sendiri yaitu, mengajak mahasiswa baru untuk bisa mengerti keadaan masyarakat khususnya di Semarang ini bahwa tidak semua manusia diciptakan rata dalam hal ekonomi nya. Pada tahun ini, KBM dilaksanakan di desa Leyangan, Ungaran Kab. Semarang sesuai yang direkomendasikan oleh Wakil Rektor 3 UNIMUS.
Acara ini mendapat apresiasi
khusus oleh Bapak Lurah setempat. Kenapa? Karna biasanya, mahasiswa itu hanya
melakukan bakti masyarakat pada acara KKN saja. Di UNIMUS, mahasiswa baru juga
dituntut untuk bakti kepada masyarakat sejak pertama kali menginjak kan kakinya
di kampus. Maulana heri, selaku ketua panitia juga sependapat dengan beliau. Perlu
diketahui, yang menjadi peserta dalam acara ini sebanyak 600 mahasiswa dari
berbagai Fakultas yang ada di UNIMUS.
Hari Pertama
Sabtu , 6 Oktober 2012 para panitia dan peserta resmi dilepas oleh Bapak Joko Setyo selaku Wakil Rektor III dengan menggunting pita yang telah disiapkan oleh panitia. Para peserta diangkut oleh 8 buah truck milik Brimob dan 2 bus tanggung yang disewa panitia serta 1 bus milik UNIMUS. Sesampainya di TKP, telah siap beberapa perangkat desa. Tidak hanya itu, acara ini terasa lebih spesial karena Wakil Bupati Kab. Semarang juga turut memenuhi kursi tamu undangan yang telah disiapkan oleh panitia. Peserta dan panitia pun resmi disambu oleh aparatur desa setempat.
Sabtu , 6 Oktober 2012 para panitia dan peserta resmi dilepas oleh Bapak Joko Setyo selaku Wakil Rektor III dengan menggunting pita yang telah disiapkan oleh panitia. Para peserta diangkut oleh 8 buah truck milik Brimob dan 2 bus tanggung yang disewa panitia serta 1 bus milik UNIMUS. Sesampainya di TKP, telah siap beberapa perangkat desa. Tidak hanya itu, acara ini terasa lebih spesial karena Wakil Bupati Kab. Semarang juga turut memenuhi kursi tamu undangan yang telah disiapkan oleh panitia. Peserta dan panitia pun resmi disambu oleh aparatur desa setempat.
Tepat pukul 15.30 setelah para
peserta istirahat, peserta kembali dikumpulkan untuk diberi materi lingkungan. Kebetulan
yang memberi adalah dari Bapak Lurah sendiri. “Sebelum masuk ke materi, mari kita beri tepuk tangan kepada para
panitia yang telah rela meluangkan waktunya untuk membuat acara kemah bakti
mahasiswa ini. Oplok...oplok....oplok..” canda pak lurah sesaat sebelum
materi lingkungan dibuka.
Pada malam hari, peserta kembali
dikumpulkan untuk penyalaan api unggun yang dipandu oleh Abdul Wahid dan
Muhammad Cholies selaku seksi acara. Disini peran Bapak Asmadi selaku lurah
kembali patut diacungi jempol. Beliau menyalakan api unggun lalu memandu para
peserta menyanyikan lagu api unggun dengan bersama. “acara ngene iki aku wes biasa mas, lha wong nom – nomanku dolanan ku
yo pramuka” tutur Pak lurah dengan bangga. Suasana semakin hangat ketika
para peserta menunjukan kebolehannya. Salah satu yang menarik adalah,ketika
para calon bidan melakukan paduan suara menyanyikan lagu khusus untuk panitia. Salut
karena disini bidan hanya dihuni oleh para wanita.
Hari Kedua
Minggu,
7 Oktober 2012 peserta yang dipimpin oleh panitia seksi acara melakukan senam
pagi hari. Senam yang dilakukan cukup menarik karena diselipi dengan joget gangnam style. Setelah senam para
peserta melakukan makan bersama dan diteruskan acara bakti masyarakat. Sebanyak 500 mahasiswa
dibagi kepada 4 tempat. Ada yang membantu bersih – bersih di Panti Asuhan
Muhammadiyah, ada yang membantu kawan – kawan dari kedokteran untuk pengobatan
masal, ada yang membantu mebersihkan kawasan mushola setempat dan ada juga yang
membantu panitia untuk membagikan sembako kepada warga setempat. Seluruh peserta
sangat antusias melakukan bakti masyarakat ini.
Semua rangkaian acara ini ditutup
dengan Outbond yang dipandu oleh MAPALA Himalaya UNIMUS. Outbond ini dilakukan
agar para peserta akrab satu sama lainnya serta melatih kekompakan
masing-masing tim.
Tepat pukul 14.00, acara ditutup
dengan resmi oleh Pak Lurah dan juga pemberiaan kenang-kenangan berupa plakat kepada
perangkat desa dan bibit tanaman kepada kepolisian secara simbolis. Penutupan pun
berakhir, seluruh mahasiswa baik panitia maupun peserta dipulangkan ke habitat aslinya guna mempersiapkan kuliah
di keesokan harinya. (ARI/UKM KOMUNIKASI UNIMUS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
nama :
email :